pada saat genting
pada saat-saat penentuan
pada hari perkiraan,
kau membisu,
tiada tangan yang menghulur
tak ada yang dapat kau lakukan, katamu,
tak ada ruang gerak,
tanganmu terikat.
jadi begitulah, dan itu, saya ingat,
jarum jam tak mungkin diputar mundur
untuk kepentingan persahabatan lama
dan kita terpisah
dengan kekecewaan memenuhi hati, dan kata yang terus hidup
dalam kenangan kita sampai akhir hayatku.
No comments:
Post a Comment